KUTAI TIMUR – Di ufuk timur Kutai Timur, sebuah fajar baru menyingsing, bukan hanya membawa cahaya mentari, namun juga gelombang semangat yang membuncah. Angin perubahan berhembus kencang, membawa serta melodi gotong royong yang mengalun syahdu, mengiringi tirai pembukaan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125. Ini bukanlah sekadar seremonial, melainkan sebuah sumpah bakti, sebuah orkestra pembangunan yang digagas dari rahim sinergi kokoh antara prajurit penjaga negeri dan denyut nadi masyarakat.
Bak nahkoda yang siap berlayar, Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi, dengan khidmat membuka gerbang program ini pada Rabu (23/07), mengibarkan panji-panji pengabdian nyata bagi rakyat. Tak menunggu surutnya gema sambutan, langkah tegap beliau, didampingi sang arsitek kekuatan teritorial, Dandim 0909/Kutai Timur Letkol Arh Ragil Setyo Yulianto, langsung menukik tajam ke jantung permasalahan.
Mereka meninjau denyut nadi pertama TMMD: sebuah rumah, yang selama ini hanya menjadi saksi bisu perjuangan, kini siap bertransformasi menjadi istana harapan. Rumah milik Bapak Rahman, seorang penempa batu bata dengan nasib bersahaja di RT. 08, Desa Suka Rahmat, Kecamatan Teluk Pandan, menjadi kanvas pertama sentuhan TMMD. Ini bukan sekadar pandangan mata, melainkan pengecekan fondasi mimpi, memastikan setiap batu bata harapan diletakkan sesuai cetak biru kemajuan.
Sebelumnya, dalam upacara pembukaan, Dandim 0909/Kutai Timur, Letkol Arh Ragil Setyo Yulianto, telah menggaungkan ambisi mulia TMMD ke-125, sebuah ikhtiar besar untuk “mengurai benang kusut keterbatasan infrastruktur.” Program ini ibarat seorang dokter bedah yang akan menyembuhkan urat nadi kehidupan masyarakat yang tersumbat.
Kegiatan itu membuat simfoni pembangunan yang akan tercipta, Jalan Harapan: Sebuah jalur sepanjang 900 meter, selebar 6 meter, dengan ketebalan 30 cm, akan menjadi urat nadi baru di RT 08 Desa Suka Rahmat. Ia akan menjadi jembatan penghubung mimpi dan realita, melancarkan aliran kehidupan. Jembatan Persatuan: Sebuah jembatan kayu berukuran 16 meter x 4 meter akan dibentangkan di lokasi yang sama, bak tangan raksasa yang menyatukan dua sisi kehidupan, mempermudah langkah dan mempercepat gerak roda ekonomi. Hunian Layak: “Salah satunya ya Program Perehaban RTLH pada TMMD ini,” tambah Dandim, menegaskan bahwa TMMD adalah payung teduh yang menaungi berbagai asa, termasuk mimpi memiliki atap yang kokoh di atas kepala.
Wakil Bupati Mahyunadi, dengan sorot mata penuh harap, menyampaikan bahwa TMMD ini bukanlah sekadar proyek fisik yang menumpuk material; ini adalah investasi kemanusiaan, sebuah jembatan yang dibangun dari lubuk hati terdalam. “Setiap batu yang kita tata, setiap jalan yang kita perbaiki, dan setiap rumah yang kita rehab, adalah manifestasi dari kepedulian dan semangat kebersamaan,” tuturnya.
Lanjutnya, Kita ingin memastikan tidak ada lagi warga Kutai Timur yang tertinggal dalam gerbong pembangunan, karena kesejahteraan rakyat adalah pondasi utama kemajuan daerah kita.
Dalam peninjauan lanjutan, sang Wakil Bupati dan Dandim juga memusatkan perhatian pada denyut nadi kehidupan yang paling esensial: air bersih. Di Desa Suka Damai, Kecamatan Teluk Pandan, usai upacara pembukaan, mereka menyoroti progres program TNI Manunggal Air Bersih (TMAB), sebuah inisiatif krusial yang akan menjadi sumber mata air kehidupan bagi masyarakat. Letkol Arh Ragil Setyo Yulianto menjelaskan bahwa lima unit fasilitas air bersih akan menjadi oase baru, semuanya berlokasi di Desa Suka Rahmat.
Program TMMD Ke-125 ini akan mengukir jejak selama 30 hari penuh, sebuah periode yang diharapkan mampu mengoptimalkan setiap tetes keringat dan setiap keping asa untuk mencapai target pembangunan. “Kami mohon doanya,” ujar Dandim penuh harap, “pada TMMD yang akan berlangsung selama 30 hari ini, Kodim 0909/Kutai Timur akan melakukan yang terbaik dan menuntaskannya dengan hasil yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.”
Lebih dari sekadar pembangunan fisik, Dandim 0909/Kutai Timur juga menyuarakan seruan untuk membangkitkan kembali roh gotong royong, sebuah identitas fundamental yang mengalir dalam darah Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Mari kita sama-sama membangunkan semangat gotong royong dalam TMMD kali ini, dari kita untuk kita,” ajaknya, menggarisbawahi bahwa kolaborasi antara prajurit dan rakyat adalah kunci pembuka pintu gerbang kemakmuran desa.
Peninjauan ini adalah janji, sebuah sumpah yang diucapkan melalui langkah nyata, bahwa Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dan Kodim 0909 tak akan berhenti berjuang demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya dalam menyediakan infrastruktur dasar yang menjadi hak setiap jiwa. Dengan sinergi TMMD ini, diharapkan Kutai Timur akan menjadi mercusuar pembangunan yang menerangi setiap sudut desa, membawa harapan baru dan mengukir senyum abadi di wajah-wajah yang selama ini berjuang dalam kesahajaan.(0909).