Kamis, Juli 24, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Sinergi Pentahelix di TMMD 125: TNI, Pemda, dan Masyarakat Bersatu Membangun

KUTAI TIMUR – Di jantung Kutai Timur, sebuah simfoni pembangunan telah resmi dibunyikan, mengawali babak baru bagi Desa Suka Damai di Kecamatan Teluk Pandan. Inisiatif mulia, TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) edisi ke-125, yang merupakan buah karya Kodim 0909/Kutai Timur, telah menancapkan panji-panjinya, menjadikan desa ini mercusuar harapan bagi tahun anggaran 2025. Terpilihnya Suka Damai bukanlah kebetulan, melainkan panggilan jiwa dari tanah yang haus akan sentuhan pembangunan, tempat TMMD hadir sebagai angin segar yang akan meniupkan akselerasi kehidupan di pelosok yang selama ini seolah tertidur.

Panggung upacara pembukaan TMMD 125 digelar penuh khidmat di pelataran Pesantren Hidayatullah, seolah alam pun turut menahan napas menyaksikan janji-janji yang terukir. Momen-momen simbolis menjadi jembatan antara niat dan aksi: penyerahan perlengkapan TMMD bagaikan penyerahan tongkat estafet perjuangan, menandakan kesiapan logistik yang telah siap berlayar. Tak kalah sakral, penandatanganan naskah program TMMD adalah ikrar bersama, sebuah komitmen yang tertera di atas kertas, mengikat hati dan tangan para pemangku kepentingan. Kehadiran para jenderal berbintang, pemimpin daerah, tokoh masyarakat, hingga denyut nadi penduduk setempat, seolah menjadi mozaik dukungan kolektif, menegaskan bahwa TMMD adalah pesta rakyat yang dirayakan bersama.

Rabu (23/07), Letkol Arh Ragil Setyo Yulianto, Komandan Kodim 0909/Kutai Timur, sang nakhoda program, dengan gamblang membeberkan peta harta karun TMMD ke-125. Beliau menguraikan bahwa program ini akan menanamkan pondasi-pondasi kehidupan yang kokoh. Di Desa Suka Rahmat, ruas jalan sepanjang 900 meter akan dipadatkan, sebuah urat nadi baru selebar 6 meter dengan ketebalan 30 cm, siap mengalirkan denyut ekonomi dan mobilitas warga. Tak hanya itu, sebuah jembatan kayu berukuran 16×4 meter akan merentang, menjadi pelukan penghubung yang vital, melintasi sekat-sekat, dan membuka gerbang bagi geliat pertanian. Pembangunan infrastruktur ini diharapkan menjadi palu godam yang meruntuhkan tembok isolasi, membebaskan daerah dari belenggu keterpencilan, dan memantik api pertumbuhan ekonomi lokal.

Lebih jauh, Dandim juga merajut benang-benang harapan lain yang tak kalah cemerlang. Lima titik sumur bor akan menjadi mata air kehidupan, memancarkan akses air bersih yang selama ini menjadi impian. Satu unit rumah tak layak huni akan disulap menjadi singgasana nyaman, lengkap dengan MCK yang layak, mengembalikan martabat keluarga prasejahtera. Bumi pun akan dihijaukan dengan 250 pohon baru, sebuah janji untuk nafas yang lebih bersih dan masa depan yang lestari. Tak lupa, 2 hektar lahan akan diolah, menjadi lumbung ketahanan pangan, mengukir kemandirian di atas tanah. Di tengah semua itu, TMMD juga hadir sebagai ksatria perang melawan stunting, mengedukasi gizi, dan sebagai sapu lidi raksasa yang membersihkan lingkungan Desa Suka Rahmat dan Teluk Pandan, menciptakan kanvas kehidupan yang bersih dan sehat.

“Selain ukiran fisik yang kasat mata, TMMD ke-125 juga menyulam jiwa,” jelas Dandim, merujuk pada pilar program non-fisik. Tujuh penyuluhan akan menjadi lentera penerang, membimbing masyarakat menuju wawasan yang lebih luas. Ada penyuluhan wawasan kebangsaan, menumbuhkan akar cinta tanah air; bela negara, menguatkan benteng kedaulatan; KB kesehatan, menata rumah tangga sejahtera; pertanian-peternakan-perikanan, mengairi ladang ilmu untuk produktivitas; bahaya narkoba, menjadi perisai bagi generasi muda; pencegahan stunting, membangun generasi emas; dan sosialisasi rekrutmen prajurit TNI AD, membuka gerbang pengabdian bagi putra-putri terbaik bangsa.

Sebanyak 150 personel dari berbagai kesatuan TNI akan menjadi tangan-tangan terampil yang berkolaborasi erat dengan masyarakat, bagaikan orkestra yang harmonis. Anggaran program ini adalah cerminan sinergi sejati, tidak hanya dari Penanggung Jawab Operasi (PJO) TMMD ke-125, tetapi juga dari kantong Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, sebuah jalinan pendanaan yang kokoh, siap menyukseskan setiap langkah pembangunan.

Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi, yang berdiri tegar sebagai inspektur upacara, menyampaikan amanat dari Bupati Ardiansyah Sulaiman yang berhalangan hadir. Dengan nada penuh penghargaan, Mahyunadi melayangkan pujian setinggi langit kepada Kodim 0909/Kutai Timur atas konsistensi dan sinergi mereka dalam setiap gelaran TMMD. “Manfaat program ini telah menjadi saksi bisu, terukir nyata di setiap sendi kehidupan masyarakat, baik dalam wujud fisik maupun peningkatan kualitas sumber daya manusia di pedesaan,” tegasnya.

“TMMD ini adalah permata strategis yang memancarkan makna mendalam,” lanjut Mahyunadi, seolah menyingkap tabir filosofi di baliknya. Ia mengibaratkan TMMD sebagai denyut nadi gotong royong yang mempercepat aliran pembangunan hingga ke ceruk-ceruk desa yang selama ini luput dari pandangan. Lebih dari itu, TMMD adalah penempa ketahanan nasional, di mana TNI hadir sebagai penjaga di tengah masyarakat, dan rakyat menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap gerak pembangunan. Ini adalah potret nyata kemanunggalan, di mana seragam loreng dan pakaian adat melebur menjadi satu.

Mahyunadi juga menegaskan bahwa TMMD bukanlah sekadar tukang bangunan yang mendirikan jalan atau jembatan, melainkan seorang seniman yang mengukir peradaban. Program ini juga merajut aspek sosial budaya, menguatkan benang-benang gotong royong dan kebersamaan, serta membentuk mental spiritual masyarakat, menanamkan bibit kebangsaan dan etos kerja. Ia menyebutnya sebagai simfoni gotong royong, perpaduan kekuatan antara TNI dan rakyat, serta sinergi yang harmonis antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam mencapai cita-cita pembangunan bersama.

Dalam kesempatan yang sama, Mahyunadi melayangkan ajakan yang menggema kepada seluruh elemen masyarakat, dari perangkat desa, tokoh adat, hingga tokoh agama. “Janganlah menjadi penonton di pinggir lapangan, tetapi jadilah pemain utama yang ikut bergotong royong dengan semangat kebersamaan,” serunya penuh semangat. Ajakan ini adalah panggilan untuk menjadi subjek pembangunan, bukan sekadar objek, agar rasa memiliki terhadap hasil TMMD berakar kuat di setiap sanubari.

Sebagai penutup, dalam balutan kebersamaan TMMD ke-125, sebanyak 15 paket bantuan sosial diserahkan kepada warga yang membutuhkan. Ini adalah tetesan kasih dari korporasi seperti PT Indominco Mandiri dan PT Pama Persada Nusantara, yang turut menjadi bagian dari kolaborasi pentahelix, memperlihatkan bahwa pembangunan adalah tanggung jawab bersama, dari pemerintah, TNI, masyarakat, hingga dunia usaha. (0909).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles