KUTAI TIMUR – Di balik hijaunya perbukitan Desa Suka Rahmat, Kecamatan Teluk Pandan, sebuah harapan diam-diam tumbuh. Harapan itu bukan tentang harta atau kemewahan, tetapi tentang rumah sederhana yang kuat berdiri—tempat berteduh dari hujan, berlindung dari terik, dan menumbuhkan mimpi bersama keluarga. Harapan itu kini mulai menjelma nyata, berkat sentuhan tangan Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-125 Kodim 0909/Kutai Timur.
Sejak 23 Juli 2025, rumah milik Rahman, seorang warga kurang mampu di pelosok desa tersebut, menjadi salah satu sasaran fisik tambahan TMMD. Dinding yang sebelumnya lapuk dan nyaris roboh, kini telah diganti dengan klasiboard yang kokoh. Sekat antar-ruangan mulai terbentuk, menyulap hunian lama menjadi tempat tinggal yang lebih layak dan manusiawi.
Bagi Rahman, ini bukan sekadar rehab rumah, melainkan momen perubahan hidup. Dengan mata berkaca-kaca, ia mengungkapkan rasa syukur atas perhatian dan bantuan dari TNI.
“Selama ini kami tinggal seadanya, dinding sudah bolong-bolong, atap bocor. Tapi sekarang, rumah ini mulai berubah. Ini bukan hanya soal papan dan paku, tapi soal kepedulian. Saya dan keluarga sangat berterima kasih, karena TMMD telah membantu kami mewujudkan impian lama yang tidak pernah kami sangka akan terwujud,” tutur Rahman haru, Kamis (07/08).
Program TMMD sendiri memang dirancang untuk menyasar pembangunan fisik di desa-desa tertinggal, sekaligus memperkuat hubungan antara TNI dan masyarakat. Tak hanya membangun infrastruktur seperti jalan dan jembatan, TMMD juga menyentuh aspek sosial yang sangat mendasar, termasuk hunian layak bagi warga miskin.
Komandan SSK TMMD Ke-125 Kodim 0909/Kutai Timur, Lettu Arh Suhendri, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bukti bahwa TNI tidak hanya hadir dalam tugas pertahanan, tetapi juga dalam mendukung pembangunan masyarakat.
“Kami datang bukan hanya membawa alat kerja, tapi juga semangat gotong royong dan kepedulian. Rehabilitasi rumah ini adalah bagian dari Operasi Militer Selain Perang, di mana TNI hadir langsung menyentuh kebutuhan riil masyarakat. Kami ingin warga seperti Pak Rahman tahu, bahwa negara hadir bersama mereka,” ungkapnya.
Pengerjaan rumah dilakukan secara gotong royong oleh Satgas TMMD bersama warga setempat. Mulai dari mengangkat klasiboard, memaku rangka, hingga menata bagian dalam rumah, semua dilakukan dengan semangat kebersamaan yang tinggi. Sinergi ini membuktikan bahwa pembangunan tidak hanya soal fisik, tetapi juga rasa saling memiliki.
Warga sekitar pun mengaku merasakan dampak positif dari kehadiran TMMD di desa mereka. Tak hanya membantu Rahman, kehadiran prajurit TNI juga memberikan semangat baru bagi masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan desa.
Program TMMD Ke-125 menjadi wujud nyata pemerataan pembangunan di pelosok Kutai Timur. Melalui tangan-tangan prajurit yang bekerja dalam senyap, dinding-dinding rapuh berubah menjadi tembok harapan, menjembatani masa lalu penuh keterbatasan menuju masa depan yang lebih layak.(0909).
