Kampung Manunggal Jaya, 23 Juli 2025 — Ketika berbagai lapisan masyarakat menyatu dalam barisan upacara TMMD ke-125, ada semangat kolaborasi yang begitu terasa. Di tengah langit cerah Papua Tengah, 350 orang dari unsur militer, sipil, hingga pelajar dan ormas berdiri bersama, menandai sinergi yang utuh antara rakyat dan negara.
TMMD bukan sekadar kerja militer, tetapi bentuk gotong royong modern. Perencanaan dilakukan bersama masyarakat, pelaksanaan dikerjakan bergotong royong, dan hasilnya akan dinikmati bersama. Inilah model pembangunan yang ingin dikembangkan di Nabire melalui TMMD.
Letkol Inf Marudut H. Simbolon, Dandim 1705/Nabire sekaligus Dansatgas TMMD, menyampaikan bahwa pendekatan partisipatif menjadi kunci. “Kami datang bukan untuk menggurui, tapi untuk bekerja bersama rakyat. Semua program dirancang bersama agar hasilnya benar-benar dibutuhkan warga,” ujarnya.
Pembangunan rumah tidak layak huni, jembatan, hingga gereja dilakukan dengan pelibatan masyarakat. Tidak hanya fisik, TMMD juga memberi ruang dialog tentang isu lokal, seperti stunting, pertanian, hingga UMKM, agar pembangunan menyentuh semua lini.